Pages


Warisan Sang Raja

Judul Buku     : Warisan Sang Raja
Penulis           : Jim Stoval
Penerbit         : Gramedia
Tahun Terbit  : 2010

Gak tahan untuk gak menceritakan buku -yang menurutku- sangat bagus ini. Sebuah buku cerita yang mengandung pelajaran hidup di setiap halamannya ini sungguh sangat menyita perhatianku di awal libur dadakan yang diberikan oleh pihak universitas. Tadinya sih, rencana awal mau cari buku Ekonomi Mikro (yang lagi
-lagi tertunda, hehehe). Walaupun cover buku ini tidak begitu menarik dan kertasnya berwarna agak kekuningan, nyatanya ia berhasil menyingkirkan beberapa buku yang menarik minatku juga untuk dibaca seperti "Istri-istri Soekarno" dan "The 2nd Chicken Soup For The Woman Soul". Well, hasilnya memang tidak mengecewakan. :)

Seperti dongeng-dongeng pada umumnya, kisah ini berawal dari   "Pada suatu waktu..." dst.Yup!! memang diawali pada suatu waktu dimana ada seorang raja adil dan baik hati di sebuah negeri yang
sangat makmur memilki pemikiran yang sangat bagus untuk negeri dan rakyat. Ia berfikir bahwa akan sangat indahjika suatu hari ia meninggal dunia, dia dapat mewarisi sesuatu yang layak untuk dikenang sepanjang masa oleh siapapun di muka bumi ini. Karena ide beliau tersebut, maka dipanggillah orang-orang bijak yang selama ini telah memberikan nasihat-nasihat bijak kepadanya. 

Ada 4 orang bijak saat itu. Yang pertama mengusulkan agar sang raja membangun sebuah bangunan yang sangat besar yang dapat memberi tanda pada semua orang  bahwa ia telah berhasil membawa bangasanya mencapai titik kemakmuran. Sama seperti alasan Fir'aun membangun pyramid yang sangat besar. Orang bijak kedua mengusulkan agar Sang Raja mencetak koin emas bergambarkan dirinya, dengan demikian dirinya akan dikenang oleh orang banyak di wilayah yang sangat luas. Karena koin emas akan dibawa oleh siapapun untuk berdagang di seluruh penjuru dunia. Yang ketiga mengusulkan agar beliau membangun monumen dirinya sendiri agar semua orang bisa mengagumi beliau  dengan datang ke negeri itu dan melihat langsung jiplakan SAng Raja. Raja pun mengangguk-angguk mendengar usulan dari ketiga penasihat yang pertama. Tapi hatinya merasa belum puas dengan itu semua, kemudian beliau mempersilahkan orang bijak yang terakhir -yang paling tua- untuk ikut menyumbangkan buah pikirannya. Ternyata ia berpendapat bahwa sebaiknya, peninggalan yang akan dijadikan sebagai persembahan itu akan sangat bagus jika bukan berupa materi, melainkan sesuatu yang dapat dikenang sepanjang hayat, yaitu berupa " Kebijaksanaan Zaman".

Kebijaksanaan Zaman adalah kebijaksanaan yang akan bermanfaat bagi semua orang dan akan memperbaiki kehidupan semua umat manusia di setiap zamannya. Sang Raja sangat senang mendengar usulan yang sangat tidak biasa dari orang bijak kepercayaannya yang sudah tua tersebut. Namun, ketika keempat orang bijak tersebut ditanya tentang apa isi dari Kebijaksanaan Zaman itu sendiri, tidak ada yang mampu menjawabnya. Walaupun telah diberi waktu cukup untuk berpikir, tidak ada satu orangpun yang dapat menjelasakannya, tidak juga orang tua bijak yang mengusulkannya. 

Raja mulai gelisah, ia sangat ingin merealisasikan ide cemerlang tersebut, namun ia sendiri tidak dapat menjelaskan apa isi dari Kebijaksanaan Zaman itu sndiri. Akhirnya ia mengambil satu langkah bijak. Ia ingin mendengarkan pendapat dari seluruh perwakilan rakyatnya tentang apa isi dari Kebijaksanaan Zaman menurut versi mereka masing-masing.

And the Journey begin...
Satu persatu rakyatnya dari berbagai macam profesi berdatangan menyampaikan apa yang mereka ketahui tentang Kebijaksanaan Zaman. Ada 17 orang yang datang dari berbagai macam profesi, yaitu : Pedagang, Prajurit, Penyair, Petani, Tabib, Badut, Guru, Orang Tua, Pelancong, Pencanang Kota, Bankir, Pemburu, Sejarahwan, Buruh, Pemburu, Ilmuan, dan Sesepuh. Ini adalah Kebijaksanaan Zaman menurut versi mereka yang sangat sayang untuk kita lewatkan. 

Pedagang

"Pertukaran yang adil di antara orang-orang terhormat akan menguntungkan seluruh umat manusia".

Ia mengungkapkan apa yang telah ia dapatkan selama ia berdagang selama berpuluh-puluh tahun. Ia berkata bahwa semua semua manusia akan terlihat sifat asli dalam dirinya ketika urusannya telah tersangkut paut masalah uang. Dan menurutku itu memang benar adanya. dan menurutnya Kebijaksanaan Zaman adalah dimana ketika seseorang dapat berdagang atau bertransaksi jual beli bukan hanya mengharap keuntungan setinggi-tingginya, tapi menjalin hubungan dengan orang lain sebagus-bagunya.

Prajurit

"Jika tidak ada yang dapat diperjuangkan sampai mati, makatak ada yang layak diperjuangkan dalam kehidupan"
 
Ia telah melihat banyak kematian demi mempertahankan sesuatu yang dianggap oleh para pejuang itu sesuatu yang sangat penting -negeri-. Ia berpendapat bahwa tidak ada orang heroik, yang ada hanyalah orang-orang yang terbiasa dihadapkan keadaan heroik. Tidak ada satu hal pun yang tidak dapat dicapai ketika orang-orang baik berkenan mengorbankan apapun untuk sebab yang berharga. Mereka yang tidak pernah belajar dari "peperangan" tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan sejati.

Penyair

"Tidak ada puisi mengandung kebijaksanaan, tapi dalam inti semua kebijaksanaan orang akan menemukan puisi"

Sepanjang sejarah tercatat, para penyairlah dan seniman katalah yang mengungkapkan pemikiran dan perasaan di zaman mereka. Kebijaksanaan haruslah menyetir hati dan jiwa seseorang untuk bertindak. Karena tanpa tindakan, kebijaksanaan hanyalah sebuah teori yang tidak bermakna. 

Petani

"Orang harus menginvestasikan kerja dan tenaga untuk mendapatkan imabalan di masa depan" 

Ia berkata bahwa tumbuhanlah yang mengajarkan banyak hal kepada mereka. Jika ia merawat dan menjaga tumbuhan dengan baik, maka tumbuhan itupun akan menjaga dan merawat mereka dengan baik. Dengan menjaga mereka dari kelaparan juga kesengsaraan. Ia juga menjelaskan makna dari kata-kata bijak yang sering kita dengar, bahwa kita akan mnuai apa yang kita tanam. Tidak semua orang mengerti bahwa bukan hanya menuai apa yang kita tanam, tapi kualitas dan kuantitas apa yang kita tanam adalah tergantung bagaimana kita menjalani semua prosesnya ; membajak, menanam, memupuk, dst.
Tabib

"Kesehatan yang bagus sudah merupakan imbalan tersendiri"

Terkadang kita sering melupakan hal yang sebenarnya sudah menjadi nikmat tak terkira yang dengan sendirinya ada pada diri kita. Sibuk memikirkan materi yang ingn kita dapat untuk mencapai kebahagiaan tanpa memikirkan  "kebahagiaan" yang telah kita dapat itu sendiri : kesehatan. Tabib bukanlah satu-satunya penyembuh. Mereka yang menjaga lingkungan kita (melestarikan alam) untuk mencapai lingkungan sehat adalah penyembuh yang sering terlupakan. Karena penyembuh pada dasarnya adalah orang yang menjaga kita untuk tidak terlepas dari kesehatan. Begitu juga orang yang mengingatkan kita untuk selalu menjaga pola makan dan kebiasaan baik untuk berolah raga, mereka adalah penyembuh. Bahkan, ornag yang menjaga agar jiwa kita selalu "sehat" adalah seorang penyembuh yang sangat hebat. Karena kesehatn bukan hanya diukur dari fisik, melainkan juga jiwa dan fikiran.

Badut

"Tak ada yang lebih pernting dibanding tawa"

Bahwa setiap orang sangat butuh saat-saat paling menyenangkan dalam hidupnya: ketika tertawa. Dan disinilah badut tersebut melaksanakn tugasnya. Bahwa setiap bangsa atau negeri akan berjalan dengan baik jika setiap orang di dalamnya menjalankan kewajiban dan posisinya dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin.

Guru

"Kebijaksanaan itu abadi, tetapi pengetahuan itu terus berkembang dari waktu ke waktu" 

 Orang ini menyatakan sesuatu yang lain daripada yang lain.Ada ungkapan bahwa orang bijak belajar dari kesalahnnya, tapi ia mengungkapkan bahwa orang yang sungguh-sungguh bijak belajar dari kesalahan orang lain dan mencegah dirinya agar terjebak dalam kesalahan tersebut. Ada lagi ungkapan bahwa kapanpun sang murid siap, sang guru akan datang, tapi ia mengungkapkan bahwa guru selalu ada. 
Ia juga berkata bahwa kita semua bisa belajar, dan kebijaksanaan adalah proses menerima pembelajaran itu dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang bermakna. Pemimpin yang paling hebat tidaklah selalu memiliki pengetahuan yang paling banyak, tetapi pemimpin yang paling hebat adalah dia yang memiliki kebijaksanaan yang paling tinggi.

Itu semua baru sebagian dari sekian banyak arti dari kebijaksanaan yang diungkapkan oleh mereka yang bebeda profesi. Masih banyak kebijaksanaan-kebijaksanaan lain yang membuat sang raja bertambah bingung menentukan apa yang menjadi Kebijaksanaan Zaman yang sesungguhnya. Sampai akhirnya di ujung cerita ia menemukannya isi dari Kebijaksanaan Zaman yang sesungguhnya pada seorang anak kecil.dan menghubungkannya dengan senua kebijaksanaan yang ia dapat dari perwakilan rakyatnya  sebelumnya. 

Hmm..benar-benar postingan yang melelahkan. Masih ada 10 kebijaksanaan lagi yang belum kujelaskan. Baca aja sendiri deh bukunya...banyak banget ilmu yang bisa di dapat di dalamnya. Aku sendiri merasa benar-benar beruntung bisa menemukannya di rak perpus kota.. :) 
5 Responses
  1. haaaaaaaaaa..

    kayaknya ini buku gue banget. saya suka buku cerita yang dibalut dongeng seperti ini. besok, harus ke puskot neh, heheheheh


  2. rabest Says:

    hu'um..bagus bangeeettt... oya, aku lupa ngasih tau, ternyata si penulis adalah orang yang buta total!!! ckckck..hebat banget ya dya.. lebih jelasnya baca tentang si penulisnya aja di halaman belakang buku itu.. ^^


  3. MeiNa Hafs Says:

    Seseorangg yg mempunyai kekurangan fisik tp Luar Biasa mampu membius kita lewat tulisannya yg aku suka banget membacanya walau itu hanya lewat tulisan saudari, lantas masih pantaskah kita mencemo'oh yg kekurangan itu sementara mereka mempunyai kesempurnaan yg justru tidak kita miliki..__
    Allah Maha Adil---**


  4. oh ya? gila....
    aku yang baik-baik saja belum juga nulis...


  5. rabest Says:

    betul mbak, Allah maha adil...
    thnx for coming.. :)

    mz.huda : ayuh, ndang mulai kalo gitu.. hehehe