Pages


Tampilkan postingan dengan label puskot. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puskot. Tampilkan semua postingan

Lomba Ibu Bercerita (lagi)

Beberapa hari yang lalu, aku main ke perpus kota. Setelah libur panjang yang bener-bener panjang, itu adalah kali pertamaku main kesana lagi. Kemaren itu ceritanya killing time aja sambil nunggu jam pulang adek-adek sepupuku dari sekolah. Biasa, aku masih jadi tukang ojeg jemputin mereka pulang dari sekolahnya. Karena penasaran sama buku Habibie-Ainun juga yang katanya ada disana, jadilah killing time di tempat itu.

Hmmm...hampir sekitar sebulan lebih aku nggak main kesana, nggak ada yang banyak berubah. Masih sama. Gazebo masih penuh sama anak-anak SMA dan kuliahan yang asik browsing (sambil ngerumpi, bagi yang cewek-cewek), fasiitas komputer-internet masih dipenuhi sama anak-anak SD yang lagi asik-asiknya mengenal game online atau facebook, dan mbak-mbak/mas-mas petugasnya masih yang itu-itu juga. Belum ada wajah baru kayaknya.

Sekitar setengah jam muter-muter, ternyata buku yang kucari nggak ada. Maklum, liat di list nya sih cuma ada satu buah di rak buku, tapi peminat yang mau baca buanyak banget, jadinya pasti sangat sulit nemuin buku itu duduk manis di tempatnya. Yang kutemuin malah buku "Pak Beye dan Istananya". Pasti udah pada tau kan tentang buku itu? atau malah ada yang udah baca? Hmmm..nggak salah ambil, ternyata bukunya emang oke punya. Resensinya kapan-kapan aja kali ya.... :D

Setelah memutuskan pinjem buku itu, aku nyomot leaflet yang ditaruh di deket guest book. Ternyata eh ternyata, puskot mau ngadain lomba "Ibu Bercerita" lagi! Aku pernah mosting tentang hal ini tahun kemaren di sini. Dan ternyata tahun ini ada lagi. Ayoo..ayoo..temen-temen blogger yang udah jadi ibu-ibu, menetap di Jogja dan memenuhi syarat, kalo mau, ayo pada ikutan ajah.... Siapa tau bisa menang, lumayan lho hadiahnyaaa....hehehe

Sebenernya bukan tentang hadiah aja siihh..pengalamannya itu yang nggak bisa tergantikan. Aku aja yang cuma duduk manis menonton waktu itu rasanya seneng banget, apalagi bisa ikut berpartisipasi ya? :)
Ini dia nih syarat dan ketentuannya.

'"Lomba Ibu Membaca Cerita"
Tema : "Membangun Generasi Bangsa Melalui Tutur Kata Dalam Bercerita"
Peserta
Ibu Rumah Tangga dari taman bacaan masyarakat, PKK, PAUD, PKB serta masyarakat umum di wilayah kota Yogyakarta.

Syarat Peserta
1. Sudah menikah
2. Fotocopy KTP
3.Memiliki bukti berdomisili di kota Yogyakarta.

Mekanisme Pendaftaran
a. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran
b. Menyerahkan fotocopy KTP
c. Menyertakan deskripsi bahan cerita/buku meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, sinopsis cerita rangkap 3.

Mekanisme Seleksi
a. Babak Penyisihan dipilih 10 peserta terbaik
b. Babak final dipilih 3 peserta terbaik

Waktu Pelaksanaan 
a. Pendaftaran             : 20 Sept-20 Okt 2011
b. Babak Penyisihan    : 24-25 Okt 2011 (08.00-15.00 wib)
c. Babak Final             : 28 Okt 2011(13.00 wib)

Hadiah Kejuaraan 
a. Juara I : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.1.250.000
b.Juara II : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.750.000
c.Juara III : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.500.000 

Asik kaaaan???ayoo..ayoo..buat temen-temen blogger yang memenuhi syarat boleh langsung capcus buat ndaftar. Aku sih pengen banget nonton, insya allah kalo ada waktu berangkatlaaaahh.... hehehe. Kenapa sih aku excited banget sama hal ini? waktu nonton yang dulu itu, sambutan dari panitia (entah ketua panitia atau siapa, lupa) menjelaskan betapa pentingnya arti mendongeng dalam berperan mencerdaskan anak bangsa. Someday, kalo aku diizinkan jadi Ibu sama Yang Maha Kuasa, aku juga ingiiiin banget bisa mendongeng dengan baik buat anak-anak.. ^^,

Nggak cuma ngasih tau betapa pentingnya mendongeng itu, beliau juga memberi sedikit trik en tips cara mendongeng yang baik. Waaahh..banyak banget ya ilmu yang bisa didapet dari acara simple kayak gini...

Oke deh, kalo kurang jelas infonya bisa di langsung menuju ke TKP.. :D

Goloso Geloso

Kuambil buku ini dari rak perpus kota karena judulnya yang aneh. Niatnya waktu itu sih emang Cuma cari bacaan ringan untuk merefresh pikiran setelah bergulat dengan mata kuliah yang terus kejar-kejaran. Dan nggak salah, ternyata ini buku yang bagus banget buat pikiran yang lagi butek. Bukan hanya karena kisahnya yang ringan untuk dibaca, more than that, novel ini menceritakan everything about kota Milan! Italia.. Mungkin si penulis lebih ingin menceritakan tentang Italia-nya ketimbang cerita intinya. Karena pada testimony di awal buku, dia memang mengakui bahwa dia tergila-gila pada kota yang satu ini. Bagiku tidak masalah, justru semakin menarik. 

Si penulis -Tanti Susilawati- menceritakannya dengan jelas. Gambaran kota itu, makanan-makanan khas sana, budaya, bangunan, sampai pribahasa yang sering dipakai oleh orang eropa. Dan of kooooorrsss bahasanya donk. Banyak percakapan sehari-hari yang berbahasa italia yang diberi footnote sebagai terjemahannya. Sedikit-sedikit aku jadi tau beberapa kosa kata karena sering diulang. Yah...tentu saja dengan cara pengucapan ala diriku sendiri, hehehe..

Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas

No, I don't want to write the review of this book. Yeah, I just finished to read it few days ago (jadul banget yak?). And ya, This book is so awesome!!! I never read Andrea Hirata's book before like the others do, but after I read this book, I really want to read them all. Generally, the book is very unique. Not only because of its story, but also about the appearance. Two books united as one. We have to start read the book from one side, and start another title from the other one. I remember what was my cousin said when he looked at me read that book.. "mbak. kok baca bukunya kebalik siiiih??" hohohhoo..he just didn't know about it. :p

Padang Bulan told about Ikal's love story with A Ling. A tionghoa woman in his village. It told about how difficult Ikal defend his love to A Ling. So many stories about it, from the serious story until the silly one. And Cinta Dalam Gelas told about the struggles of Maryamah to against her ex husband in the chess olympiad in their village. So she got a nickname as Maryamah Karpov.

As my habit, when I found and interesting or good quote from the book which I read, I will write it down and I'll read it in many times. It's so interesting to do, sometimes it gives me unpredicted zest to survive the life. May Allah bless the authors who lead me to be better. :)


And here are some quotations from that book :

Soekarno's Wives (the book)

I don't like the picture on the first page of this book. Eventhough some people said that it just an art or whatever. I still don't like it. Because for me as a woman, that is NOT a public consumption.T_T
Soekarno with marilyn monroe (in the last page of the book)
fyuuh..
*ok pi..just tell us about the content of the book..*

Ok..ok..there's no interesting thing from this book when I saw it for the first time, because actually I don't really interested in history. But, apparantly, I'm totally wrong. Because this book was totally success stool my heart and change my opinion about our first president, Mr. Soekarno.

As we know, Soekarno has been the most popular president in Indonesia. Not only because he was the first, but also because there are so many controvertial thing about him self along his life. Moreover, he ever said that "No one in this modern era has made much of contra feeling as my self did. I slandered like a bandit, and admired as a God".

Which group are you include in?

Captain Underpants and The Big, Bad Battle of Bionic Booger Boy

Warning!! Ini bukan resensi buku, cuma curhatan konyol gw yang abis baca buku konyol juga.. Cekidooot... ;D

Jum'at, 10 Desember 2010, jam setengah delapan lewat sepuluh menit, gw lari-larian ke lantai tiga fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sukijo, alias Sunan Kalijogo. Hanya demi untuk biar (boros banget!!) gak telat masuk kelas ilmu kalam yang jadwal sebenernya dimulai jam setengah delapan teng.

Tapi ternyata yang diburu-buruin malah gak kejadian, anak-anak (anak siapee??), alias temen-temen gw masih pada ngegelesor alias lesehan di depan ruang 308. Huff..ternyata, 15 menit...25 menit..setengah jam!!! Walah... "wis mesti ra teko iki bapake", gw ngomel-ngomel dalem ati ndiri (ya iyalaah, masa' mo numpang di ati orang?) sia-ul, udah dibela-belain ngos-ngosan bawa tas yang beratnya neujibilee begono..

Ups!! tiba-tiba gw mikir, kok bisa segini beratnya ya ini tas??asem..ternyata ada 6  buku puskot yang bersemayam di dalemnya.. yang 2 buku sih emang yang gw pinjem..nah, yang 4?? ternyata tuyul-tuyul kecil di rumah yang menyelundupkannya, minta tolong dibalikin.. huh, dasar bocah..

Yah, gw pikir sambil nunggu kelas selanjutnya gak ada salahnya gw baca buku-buku yang mereka pinjem dari puskot, itung-itung gw gak rugi cuma bawa-bawa tas berat..lagian, penasaran juga, buku apa sih yang mereka doyan itu??. Ada empat buku : Seri Aku Tahu , Mencari kapal Nuh"; komik tentang penemuan peradaban yang hilang; komik Tin-Tin; ah..gak ada yang bagus..eh, tapi...apaan nih??sampulnya rame amat, judulnya juga panjang, "Captain Underpants and The Big, Bad Battle of Bionic Booger Boy, Part 2 : The revenge of the Ridiculous Robo Booger", panjang banget kan?? akhirnya gw baca deh tuh buku..

Ternyata, gak nyampe 5 menit (baru juga halaman tiga) gw udah ketawa sejadi-jadinya. Sumpeh!! ne buku -ehm, ya..setengah komik sih- adalah buku paling gokil yang pernah gw baca. Gambar komiknya s
ederhana banget, hampir-hampir

The Winners... :D

As I promised (to you and to my self) before that  I want to announce the winners of  "Lomba Ibu Bercerita : Bercerita Untuk Negeri". And here they are :

1st     :  Ibu Dwi Maming. S.A, "Tanggung Jawab", no.urut 02
2nd    :  Ibu M.G. Budi Susanti, " Suara Apa Itu??", no.urut 12
3rd    : Ibu Siti Aminah, "Kodok Yang Terbakar Amarah", no.urut 07
4th     : Ibu Dewi Widyastuti, "Berkat 2 ekor Anak Ayam", no.urut 10


Well, ternyata benar dugaanku, ibu yang bernomer urut 02 dan 07 berhasil jadi pemenangnya. Seperti yang ada dalam postinganku sebelumnya yang menceritakan kehebohan ibu-ibu itu bercerita, mereka memang pantas mendapatkannya. Kalau yang nomer urut 10 dan 12 aku ndak sempet melihatnya, tapi mereka berdua pasti tidak kalah bagus.. sayang sekali si nenek tidak mendapat juara, mungkin lain kali ya nek... :)


Pokoknya, I say Congratulation for them all. Hidup Iibu-ibu!!!!! hehehehe... :D

Warisan Sang Raja

Judul Buku     : Warisan Sang Raja
Penulis           : Jim Stoval
Penerbit         : Gramedia
Tahun Terbit  : 2010

Gak tahan untuk gak menceritakan buku -yang menurutku- sangat bagus ini. Sebuah buku cerita yang mengandung pelajaran hidup di setiap halamannya ini sungguh sangat menyita perhatianku di awal libur dadakan yang diberikan oleh pihak universitas. Tadinya sih, rencana awal mau cari buku Ekonomi Mikro (yang lagi
-lagi tertunda, hehehe). Walaupun cover buku ini tidak begitu menarik dan kertasnya berwarna agak kekuningan, nyatanya ia berhasil menyingkirkan beberapa buku yang menarik minatku juga untuk dibaca seperti "Istri-istri Soekarno" dan "The 2nd Chicken Soup For The Woman Soul". Well, hasilnya memang tidak mengecewakan. :)

Seperti dongeng-dongeng pada umumnya, kisah ini berawal dari   "Pada suatu waktu..." dst.Yup!! memang diawali pada suatu waktu dimana ada seorang raja adil dan baik hati di sebuah negeri yang

The Old Man and The Sea

Judul Buku   : Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and The sea)
Penulis         : Ernest Hemingway
Thn. Terbit   : 2009
Penerbit       : Serambi

Cerita dalam buku yang pernah memenangkan hadiah Pulitzer ini sangatlah terkenal diseluruh belahan dunia dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa. Pulitzer adalah penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat. Penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang sastra dan gu
bahan musik. Ernest Hemingway sendiri merupakan salah satu penulis yang sangat terke
nal bukan hanya karena karya-karyanya, tapi juga kisah hidupnya yang spektakuler. Berujung tragis dengan membunuh dirinya sendiri yang ia anggap sudah tidak produktif (membuat karya) lagi.
Isi buku ini sendiri menurutku sangat filosofis. Menggambarkan bagaimana seharusnya seorang manusia d
alam menjalani hidup yang penuh

Hmm.. :)

Semalam, aku terbangun sekitar jam 2 dinihari. Gak tau kenapa belakangan ini sering banget kebangun jam segitu. Kalo lagi rajin sih ya..ambil wudhu terus shalat malam, tapi kalo malesnya lagi kambuh ato ada halangan, ya..biasanya ngerjain tugas, fb-an, ato apalah. Tapi, semalam itu beda, tiba-tiba saja mataku tertuju pada sebuah tabloid yang kuambil beberapa hari lalu dari perpustakaan kota. Yup!! "Pradipta" memang tabloid yang dikeluarkan oleh perpustakaan kota Yogyakarta, mestinya sih keluar tiap bulan, tapi karena beberapa faktor (yang kubaca di awal halaman) maka, Pradipta kali ini tampil untuk nge-rapel beberapa bulan sekaligus.

Edisi kali itu berisi tentang berbagai macam hal. Dari mengisi liburan di Perpustakaan dengan berbagai macam kegiatan, artikel kesadaran go green yang ditulis oleh seorang bocah SD (yang ternyata teman adik sepupuku), info berbagai buku baru di Puskot, sampai sebuah artikel profile tentang seorang wartawan senior yang bernama Mulyadi Adisupho. Banyak hal yang dibahas tentang beliau, di usianya yang sudah lumayan tua, beliau tetap memiliki semangat yang luar biasa dalam menulis, dan menumbuhkan minat baca di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Beberapa penghargaan pun sudah pernah disabetnya. Hmm..malam itu pertama kali aku mengenal salah satu 'senior' di perpus kota.

Pagi keesokan harinya, ternyata dosen Ulumul Hadits ku tidak datang, seperti biasa kalau jam kuliah kosong, aku dan Revo bututku langsung meluncur ke Puskot. Aseeekk..pasti internetan kosong ne, hehehe maklum saja, setelah jam sekolah usai, pasti fasilitas internet akan dijejali oleh bocah-bocah SD dan SMP, biasanya mereka sibuk main game online, hhhh.... Oh ya, sambil nyari buku ekonomi mikro ah..siapa tau ada.

Sesampainya di lantai 2, ternyata puskot gak seperti biasa, lebih ramai daripada hari-hari biasanya. Ternyata sedang diadakan lomba "Ibu Membaca Cerita Untuk Negeri" di sini. Wah, sekalian, pasti seru nih liat ibu-ibu  tampil berlomba membacakan cerita anak-anak. Aku datang ketika acara baru saja dimulai, masih pembukaan, kata sambutan, pembacaan tata tertib perlombaan, dan pengenalan dewan juri. Aku lumayan terkejut ketika nama-nama dewan juri disebutkan, terdengar salah satu nama yang sepertinya pernah kudengar. Ya, ternyata Pak  Mulyadi Adisupho menjadi salah satu dewan jurinya. Wah..baru semalam aku "kenalan" dengannya. Aku tersenyum sendiri dalam hati.

Tempat duduk yang strategis karena mengahadap ke ruang lomba membuatku lebih menikmati pagi itu. Sambil ber-internetan ria, aku bisa dengan leluasa mengamati tingkah polah ibu-ibu keren itu. Dan ternyata lomba yang berlangsung pun sangat sangat tidak mengecewakan. Dimulai dari seorang ibu muda yang cukup grogi (wajar saja, pertama..), tapi ia cukup memiliki keberanian diri menyelesaikan ceritanya. Ibu yang kedua lebih seru menurutku, ekspesinya lebih keluar waktu bercerita. Ia juga membawa sebuah boneka tangan berbentuk kelinci untuk menambah serunya cerita. Tapi ibu ketiga yang menurutku paling heboh. And I really like her. Why?? karena ibu yang ketiga ini lebih cocok dipanggil nenek menurutku, beliau juga sangat seru menyampaikan ceritanya, percaya diri yang sangat tinggi terlihat jelas dari caranya bercerita, sepertinya nenek yang satu ini sudah sangat berpengalaman. Walaupun sedikit nyentrik, tapi perhatian penonton tidak bisa lepas darinya.

Beberapa menit berlalu, dan 3 peserta selanjutnya pun telah lewat. Semua tampak antusias dan enerjik. Ada yang membawa lukisan sebagai alat peraga dan ada pula yang lainnya. tapi belum ada yang seheboh nenek nomer 3 tadi.Sampai di peserta nomer 7, semua terlihat lebih menarik. Si ibu nomer 7 ini pandai mengganti ganti vokalnya, sehingga tidak bosan mendengar cerita yang disampaikannya. Ia juga tidak malu-malu bergerak lincah kesana kemari menirukan katak bergelembung yang diceritakannya. Dan ceritanya pun ditutup dengan tepukan meriah para penonton.

Berlanjut ke peserta nomer 8, ditemani boneka orang utan kecil yang bernama "Omut" ibu itu bercerita dengan fasihnya. Yang menarik dari ibu tersebut, di akhir cerita ia mengajak para penonton berpartisipasi  dalam RC atau Reading Corner. Reading Corner adalah kegiatan perpustakaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan minat baca pada orang-orang yang berada di pelosok-pelosok desa. RC akan membantu korban letusan gunung merapi untuk tetap bisa menambah wawasan mereka walaupun mereka sedang dalam keadaan yang sangat tersiksa.

Ah ya, gunung merapi... Beberapa hari ini Jogja memang sedang berduka karenanya. Banyak yang menjadi korban karena letusannya. Hati ini juga ikut sedih, tapi setelah melihat semangat ibu-ibu yang telah bercerita tadi, ada terbersit rasa senang dan lega. Karena, bagaimanapun sedang sakitnya ibu pertiwi ini masih ada orang-orang yang tak henti berkreatifitas dan berusaha membangun negeri ini. Jangan salah, lomba bercerita seperti ini juga salah satu cara untuk membangun negeri. How come?? tentu saja, karena as we know, mendongeng atau telling story adalah cara yang ampuh untuk mempengaruhi pikiran anak-anak kecil. Dan kalau kita bercerita dan menyampaikan hal-hal positif  kepada anak-anak kecil di negeri ini, it's mean kita ikut mambantu mencerdaskan generasi muda bangsa ini. Hmm...mudah-mudahan negeri ini terus diberi kekuatan oleh Allah yang Maha Kuasa untuk terus berkarya di tengah-tengah cobaan yang datang melanda.Amin.

Wah..pokoknya seneng deh hari ini, bisa ikut menikmati ibu-ibu itu bercerita..jadi punya keinginan manjadi seperti ibu-ibu hebat itu..hehehe
Sayangnya, giliranku berinternetan sudah hampir habis, tapi giliran ibu-ibu itu masih banyak. Okelah, besok tak kasih tau siapa yang jadi juaranya..Don't miss it ya.. ;D

Aku dan Perpustakaan Kota ^^

Sejak kenal perpustakaan kota Yogyakarta, atau yang sering kusingkat "Puskot", waktu-waktu luangku di sela-sela jam kuliah jadi lebih banyak bermanfaat, hehehe. Maklum saja, sebelum tahu bahwa perpustakaan kota Yogyakarta itu ternyata dekat dengan kampusku, biasanya waktu kosong antara jam kuliah yang satu dengan yang lainnya atau karena sang dosen sedang berhalangan hadir, aku isi dengan sekedar mengobrol sambil cemal-cemil de depan kopma, di kos temanku, atau di fakultas. Gak ada manfaatnya blas selain menambah tembem pipiku yang sudah tembem ini. Huh! benar-benar bikin nyesel kalau mengingat banyaknya waktu yang terbuang :'(

Ada sih kegiatan yang bisa dibilang lebih bermanfaat, paling-paling yah...ke perpustakaan universitas. Tapi aku gak  pernah bisa berlama-lama di sana seperti aku berlama-lama di puskot. Tau sendiri, di perpus univ itu buku-buku yang ada kebanyakan buku-buku yang  mendukung mata kuliah di perkuliahan, lama-lama bosen juga, kan?. Ada sih novel, tapi yakin deeeh gak jauh-jauh dari islami. Bukannya aku gak suka novel yang islami, tapi menurutku semua cerita mereka itu sama, gitu-gitu aja. Yah, itu menurutku sih..gak tau menurutmu gimana. Yang jelas, satu hal lagi yang bikin gak bisa betah di sana adalah fasilitas internet gratis yang sangat sangat sangat dibatasi. Kita gak bisa buka facebook , ym, atau situs lain yang sering kita kunjungi hanya untuk hiburan. Bukan wi-fi lhoo...tapi fasilitas internet, berarti bukan jaringannya saja, tapi juga beserta komputer dan kawan-kawannya.Itu juga alasan bagiku yang jelas-jelas sampai saat ini belum punya LP sendiri,- hare gene??what a pity- untuk tidak berlama-lama di sana.

Di puskot semuanya jauh lebih menarik. Buku-buku yang tersedia lebih lengkap. Beragam dan pastinya  lebih menarik. Gak jarang dari buku-buku best seller sampai referensi dari dosen mata kuliah aku jumpai dengan mudahnya. Novel?? Od korrss!! Komik??ada. Kitab-kitab dan kamus referensi?? ada. Majalah??koran??ada. Internet??bebas. Bahkan arena bermain anak juga ada lengkap beserta buku-buku yang pas untuk mereka. Akupun sering mbawa adek-adek sepupuku ke sini. Mereka senang, aku senang, orang tua mereka senang, semua senang ;D. Jujur saja, awalnya aku orang yang sangat sedikit memiliki minat baca, tapi belakangan ini setelah kenal puskot, minat ini mulai membaik, walaupun sedikit-sedikit. Alhamdulillah. Aku sampai heran, banyak teman-temanku yang tidak tahu atau bahkan tidak mau bergabung menjadi member di puskot ini. Sekalipun fasilitas mereka memadai, bahkan mereka orang Jogja asli!! ckckck, sayang sekali fasilitas sebagus ini dari pemerintah tidak dipergunakan sebaik-baiknya.

Hari ini ketika hampir 2 jam aku menghabiskan waktu di puskot -karena dosen ilmu tafsirku gak masuk- ada hal baru yang menurutku sangat menatik kutemukan di sana. Di lantai 2, tepatnya di depan ruang pertemuan. Ada sebuah papan tulis yang  berdiri tegak menghadap ke jendela. Di samping rak majalah dan tabloid-tabloid. papan tulis itu cukup besar ditempeli beberapa kertas HVS yang penuh coret-coretan.Karena penasaran, akhirnya aku mendekat untuk melihat lebih jelas.

Ternyata eh ternyata, kertas-kertas itu tidak lain dan tidak bukan adalah sketsa komik anak-anak yang pernah main  ke puskot. Kubaca sau per satu lembar HVS di sana. Cukup bervariatif juga, ada yang sampai membuat alisku berkerut karena bingung gak mengerti apa yang dimaksud si kartunis, ada juga yang bikin geleng-geleng kepala karena ceritanya yang klasik, tapi banyak juga cerita yang bikin aku terkekeh-kekeh tidak habis fikir. Setelah kubaca semuanya, ternyata komik-komik minimalis itu punya tema yang sama : tentang "SUMPAH". Dasar anak-anak, judulnya pun aneh-aneh : "sumpah!!gak lagi-lagi" , "sumpah mati", "sumpah kesamber geledek", "sumpah kesamber geledek" yang satunya lagi, dan yang satunya lagi, ampe 3 booo..kayaknya, "sumpah kesamber geledek" ini judul yang paling laris.:D

Gambar mereka pun macam-macam, dari yang sangat tidak berbentuk, sampai yang sudah sangat lumayan bagus. Satu kesamaan yang kutangkap. Rata-rata mereka tidak melepas atribut "ke-jogjaan" nya. Dari kata-kata yang mereka gunakan dalam percakapan terlihat jelas sekali bahwa mereka a-se-li dari ngayojokarto, hehehe. Kata-kata seperti "ndak" atau imbuhan "tho?" sering mereka gunakan.Tidak apa, aku malah tambah senang membacanya.

 Sebenarnya, ada hal lain yang membuatku senang dengan hadirnya papan tulis kreatifitas itu. Mungkin dengan begitu aku menyadari bahwa makin banyak orang Indonesia yang memiliki minat. baca. Makin banyak orang datang ke perpustakaan. Makin banyak anak-anak yang mau berkreatifitas. Makin maju pula puskot tercinta ini. Yang itu berarti makin peduli pemerintahan terhadap kesejahteraan masyarakat dalam hal menambah ilmu pengetahuan khususnya.

Nyok, rame-rame kita nongkrong di puskot masing-masing...
And, nyok banyak membaca!!!! ;D