Pages


Tampilkan postingan dengan label Jogja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jogja. Tampilkan semua postingan

ลาก่อน

jogja
kota sejuta cerita,
seribu tawa, canda, juga cinta...

fajarnya menawarkan kedamaian
teriknya menyemarakkan perjuangan
senjanya manghadirkan kesyahduan
dan gelapnya memanjakan kerinduan

di tepian kota ini aku mengenalmu
mengenalmu dan mengenal jogjaku,
semua terasa menyatu..
sendu, pilu, namun syahdu

ada kalanya salah melangkah,
pun juga kehilangan arah
namun mengingatnya,
tetap kurasa indah..

malam ini, hati tak tentram
tak dapat terpejam dalam pekat malam
sepanjang jalan lampu temaram
terus berlinang, tak kuasa memendam

entah kapan kau pijakkan kaki di kota ini lagi
atau mungkin tak kan pernah walau sekali?

jogja
kota sejuta cerita,
seribu tawa, canda, juga cinta...

Que sera, sera..

Yogyakarta, May 22, 2013 

How Old is Your Soul?

Saya setuju dengan salah satu lirik lagu abang Jason Mraz (I won't give up) yang bunyinya sama kayak judul postingan ini.

Kadang kita memang harus bertanya (dan menjawab secara jujur) pada diri kita sendiri, "berapa usia jiwamu" #arti harfiah#. Bukan dihitung dengan berapa banyak revolusi bumi terhadap matahari yang telah kita lalui. Usia jiwa kita tidak bisa diukur semudah itu.

Lalu bagaimana?

Saya juga tidak tau pastinya, tapi saya pikir beberapa pertanyaan ini mungkin bisa mewakili, seperti
seberapa sabarkah kita menghadapai hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,? seberapa bersyukurkah kita untuk setiap anugerah yang kita terima dariNya?, seberapa keraskah usaha kita mendapatkan apa yang kita inginkan?, atau, seberapa lapangkah hati dan fikiran kita menghargai perbedaan?

sudahkah bertanya?


Quote of the day : "when you think your life ends, it ends".

Hmmm...

Nggak kerasa udah tiga tahunan saya jadi “warga” Yogyakarta a.k.a Jogja. Hmm..kota yang penuh dengan hal-hal unik, menarik, dan menyenangkan. Banyak orang bilang, sebenarnya daya tarik kota ini yang sesungguhnya bukan karena pesona alamnya yang indah, makanannya yang maknyuss, ataupun lembaga pendidikan yang tersebar sampai di pelosok-pelosoknya. Daya tarik sesungguhnya adalah adat istiadat dan kebudayaannya. And I can’t agree more about that. Bule-bule itu yang jadi buktinya. :)

Adat istiadat gimana nih maksudnya? maksudnya itu, pola kehidupan masyarakatnya yang masih sangat lugu, sederhana, dan menjunjung tinggi adat istiadat, kehormatan, dan kepatuhannya pada keraton yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono. Mereka bener-bener melakukan apa yang disebut “pejah-gesang ndherek Sultan”. Contohnya aja waktu gempa hebat tahun 2006 itu, semua masyarakat panik dan yang berhasil menenangkannya hanyalah perintah dari Sultan. Bahkan cerita dari bulik ku yang mengalami gempa itu, harga labu kuning melambung gila-gilaan karena tersebar rumor bahwa Sultan yang memerintahkan membelinya untuk menolak “bala” yang khawatir datang menyusul. Entah benar atau tidak berita yang tersebar itu, yang jelas berita dengan label “perintah Sultan” pasti langsung ditaati oleh masyarakat setempat.

Peristiwa lain bukti taatnya masyarakat Jogja terhadap Sultan dan keraton yang dipimpinnya adalah peristiwa fenomenal kematian Mbah Marijan pada saat meletusnya Merapi beberapa tahun lalu. Masih pada inget kan ya?. Adanya abdi dalem yang sampai saat ini masih setia melayani keraton juga menjadi bukti yang amat nyata. Walaupun belakangan ini ada juga beberapa pihak yang mulai berfikir -menurut mereka- untuk lebih maju ke depan, meninggalkan semua hal-hal tentang kerajaan seperti itu.

Saya tidak mau berdebat soal itu, bagi saya pribadi, tidak masalah apakah kita –masyarakat yang tinggal di Jogja- menjadikan diri kita golongan yang “pejah-gesang ndherek Sultan” atau tidak. Yang paling penting adalah menjaga agar keharmonisan tetap terlaksana di kota nan indah ini. Caranya ya harus saling menghormati antara pihak satu dengan pihak yang lainnya. Jangan sampai memperjuangkan pendapat pribadi atau golongannya dengan menginjak-injak pendapat orang atau golongan lain. Selama pendapat itu untuk kebaikan Yogyakarta itu sendiri. Itu saja. Saya cinta Jogja yang damai. :)

Udah ah, muqodimah-nya kepanjangan. Sebenernya saya mau cerita tentang Nyi Roro Kidul. Sebuah fenomena lain lagi yang masih diperdebatkan tentang keberadaannya. Dari awal saya menginjakkan kaki di jogja, saya tinggal di rumah paklik saya yang notabene warga pendatang juga. Paklik saya termasuk orang yang tidak terlalu peduli dengan hal-hal tentang keraton. Hidupnya lempeng-lempeng saja, tidak begitu terpengaruh oleh perintah Sultan. Maka, saya pun terpengaruhi cara berfikirnya tentang hal tersebut. Menganggap semua itu adalah bagian dari sejarah dan adat istiadat yang perlu dilestarikan, tapi tidak menjadikannya sesuatu yang mutlak wajib dipercayai dan dipatuhi layaknya agama. Termasuk kepercayaan eksistensi Nyo Roro Kidul a.k.a Ratu Pantai Selatan.

Berpuluh-puluh tahun paklik saya tinggal di Jogja, tak pernah sekalipun beliau ikut melihat langsung upacara sekaten, karena emang nggak niat, ujarnya. Selama tiga tahun ini saya pun begitu, bukan karena saya tidak peduli. Sebenarnya saya sangat tertarik untuk melihatnya secara langsung, namun karena lebih menghargai pendapat paklik saya, saya tidak berangkat dan cukup menyaksikannya lewat berita di tv. Kalau pasar malemnya saja sih saya pernah, hehehe.

Nah, kalo soal Nyi Roro Kidul itu sendiri, menurut Paklik saya, itu hanya mitos atau legenda saja. Tapi kemarin, sewaktu saya menginap di tempat eyang (tidak langsung) saya di daerah Pundong, dekat Parangtritis, saya mendapatkan jawaban lain, versinya sendiri yang notabene masyarakat Jogja asli dan golongan yang ndherek Sultan.

Waktu itu kami sedang menonton acara Hitam Putih, yang sedang diwawancarai adalah gadis ber-airmata “berlian” yang sedang heboh di televisi. Di salah satu scene, si gadis bercerita tentang pengalamannya berekreasi di pantai parangtritis dan mengaku bertemu sosok cantik berbaju hijau yang kurang jelas apakah nyata atau tidak. Orang-orang percaya bahwa sosok itu adalah Nyi Roro Kidul. Spontan saya bertanya pada eyang saya, “Mbah, sebenarnya Nyi Roro Kidul itu ada atau ndak sih?” beliau segera menjawab secepat kilat dan penuh ketegasan “Yo ada, itu beneran ada, Nyi Roro Kidul itu istrinya Sultan”. Saya heran, “lha, bukannya istrinya Sultan itu manusia dan masih hidup?”. Sambung eyang, “Lha iya, jadi, Sultan itu punya istri yang manusia, punya juga dalam bentuk roh. Nah, Nyi Roro Kidul itu istrinya dalam wujud selain manusia.”. “Ooooh…jadi, Nyi Roro Kidul itu istrinya Sultan yang sekarang? Lha kok perasaan udah ada dari zaman dulu, Mbah?”. Eyang menjawab lagi, “Yo ndak begitu, jadi dari Sultan yang pertama sampai yang sekarang Nyi Roro Kidul itulah istri dalam wujud selain manusia. Turun temurun gitu lho pi maksudnya.” Saya bingung, “Lah, bisa gitu yak, istrinya diwarisin gitu mbah? hehehe. Nek suami istri berarti pernah ketemu dong ya Mbah mereka itu?”. Eyang bilang, “Yo iyo tho yoo…piye to kamu pi..pi..”. Eyang tertawa, dan saya masih mikir.


Menurut temen-temen blogger sendiri gimana?


Kopdaran euy...

Sudah berapa windu ya saya absen dari blogosphere?hehehe, yang jelas, saya banyaaakkk sekali ketinggalan cerita temen-temen blogger, walaupun ada beberapa juga sih yang sesekali saya hampiri blognya dan hanya jadi silent reader. Ok, saya nggak akan nulis seribu alasan kenapa saya lama sekali absennya (gakadayangmautaujugapiiiiiii), yang pasti, diantara seribu alasan itu ada satu yang paling basi : males. :D

Well… saya cuma mo cerita aja sih sebenernya, kalo beberapa waktu lalu saya abis kopdaran sama dua orang blogger. Ups, semi kopdaran ding, yang satu lagi mah udah kenal dari dulu. Nah, kalo yang dari Jawa Timur ini yang baru pertama kali saya temuin, namanya : Ika a.k.a kacho yang punya blog My World.

Tadinya saya rada sungkan juga mo ketemuan sama para penggiat blog ini, kenapa? Karena eh karena saya pan udah lama banget nggak nge-blog, jadi rada gimanaaa gitu yak rasanya, rikuh, takut nggak nyambung apa yang diomongin. Tapi ternyata Ika sama mas huda nggak ambil pusing tuh soal itu, yang jelas saya masih punya “ktp blogger”, masih punya halaman blog ini, hihihi…walopun finally emang ada sih beberapa case tentang hal baru di blog yang saya nggak nyambung blas diajakin ngobrolnya, alhasil saya dijadikan obyek tertawaan mereka.

Hmm…mas huda sama ika udah pada cerita tentang semi kopadaran kita di blognya masing-masing, yahh..saya juga mau cerita versi saya donk yaaaa… :D

Dalam pikiran saya, yang namanya ika itu orang yang ekspresif banget. Saya menyimpulkan dari tulisan-tulisan dan sms-sms nya yang sering ada emot di ujungnya. Saya suka orang yang ekspresif, bikin hidup lebih hidup! #eaaaa… tapi ternyataaaaa…jeng..jeng..jeng… yaaa, ekspresif juga sih, tapi kadarnya nggak setinggi anggapanku, hehehe…

But overall, menurutku ika termasuk cewek yang bisa membaur dengan lingkungan baru. Orangnya imut, putih, dan berkacamata. Kalo dibilang kecil banget sih nggak ka, masih standar lah kayak cewek-cewek pada umumnya, karena makannya dikit kali ya kaaa… (somay seporsi aja nggak abis, hihihi). Tapi kalo untuk nge-bonceng, sayanya yang emang nggak tega liat dia mboncengin saya yang….mmm..yaaa..begitulah, hehe. Ambruk dijalan kan malah repot.

Orangnya nggak begitu cerewet, nggak begitu pendiem juga. Unik, dan memang sepertinya dia suka hal-hal yang unik. Cerita-ceritanya tentang hal-hal baru yang ditemuinya di LSM tempatnya kerja menyenangkan untuk disimak karena banyak hal baru yang belum pernah saya alamin di hidup saya. Cerita-ceritanya tentang Surabaya juga bikin saya pingiiin main ke kota itu. Kapan-kapan ya ka, ajakin muter-muter kota ituuu.. ^^

Kopdar dimulai dari jum’at sore dan berakhir sabtu siang, kita nyamperin mas huda yang udah nongol duluan di kantor pos. Cerita versinya mas huda, di bagian ini, nggak tau kenapa saya dinarasikan sebagai cewek penggoda… oh noooo… --“

Lanjut ke alun-alun selatan, ngobrol disana ngalor ngidul sambil makan rujak yang sambelnya mo ikutan kenalan sama jilbab saya, ugh! --“ Terus shalat maghrib di masjid kauman dan berakhir jalan-jalan geje di Malioboro. Yang saya ingat dari jalan-jalan geje itu, saya ditraktir es krim spongebob sama orang yang geje juga, hahahah ups! Sori ya kaaa, becanda sama temenmu itu.. :D

Hari keduanya saya sama ika keluar sarang duluan, emang niat mo ke pasar bringharjo nyari oleh-oleh buat temen-temen en keluarganya si Ika, mas huda nggak ikut, urusan pasar sih cewek aja, hihihi… udahan belanja, baru deh kita ketemuan sama mas huda di alun-alun utara, emang niatannya mau muter-muter keraton. Udah capek muterin keratin, kita makan mi ayam dulu. One thing happened there, mas huda nyadar kalo kacamatanya ilang! Waduh, kayaknya ketinggalan pas poto-poto sama patung abdi dalem itu deh. Yang keilangan nggak mau balik lagi buat nyari, yaudah kita lanjut deh…

Lanjut nyari bakpia, yang ini mas huda yang ngunjukin arah, dia yang tau tempat malak, eh, beli bakpia enak tapi murah, hehehe. Udahan beli bakpia langsung deh kita ke stasiun Tugu, nganterin si Ika balik ke Surabaya. Keretanya jam 2 siang. Nggak kerasa, udah selesai aja kopdarannya, rasanya baru kemaren saya jemput Ika disini. (Lha emang!!) :p FYI, ini kopdaran saya yang pertama dan rasanya…menyenangkan! ^^

Oh iya, si Ika nanyain saya di sms, emangnya nama “huda tula” itu nama asli mas huda apa bukan. Saya jawab, separoh asli. Respon Ika, lha berarti yang separoh lagi palsu?. Saya bilang, nggak palsu juga sih, cuma modifikasi aja, kayak rabest gitu. Karena Ika nggak nanyain siapa nama aslinya, yaudah saya nggak kasih tau. :p

Hayolooohhh Ikaaa….udah tau belummm?hehe..tanya orangnya langsung ajaa… #uhuk-uhuk# (kasakkusuksiap2bikingosip) hahahah…peaceee yaaaaa…… ^^v

Hujan dan Pelangi

Rasanya beraaaatt banget mau posting baru lagi setelah sekian lama vakum. Tapi apa boleh dikata, kejadian atau lebih tepatnya pemandangan yang saya lihat kemarin sore bener-bener menggoda saya untuk ditulis disini. Jadi singkat saja ya, hehehe..

Yogyakarta dan sekitarnya memang akhir-akhir ini selalu diguyur hujan lebat ketika sore datang. Tidak terkecuali sore kemarin, hari kamis tanggal 6 Maret 2012. Saya pulang dari kampus sekitar jam 2 siang, mampir dulu ke sekolah adik-adik sepupu saya. Kegiatan rutin, menjemput mereka dari sekolahnya. Si nomer dua udah keluar dari kelasnya, tapi si nomer empat belum, jadilah kita menunggunya sebentar sampai bel pulang berbunyi.

Ketika menunggu itu lah hujan mulai turun, makin lama makin deras. Wajarnya manusia dewasa, mereka akan segera mencari tempat berteduh agar tidak kebasahan. Tapi, wajarnya anak-anak, kalau hujan turun itu artinya satu : mandi hujan! yey! :D  Benar saja, anak-anak yang masih sangat kecil, mungkin kelas satu atau dua SD terlihat berhamburan ke lapangan sekolah. Mereka saling mengejar satu sama lain, menendang-nendang kubangan air sehingga mengenai teman-temannya. Dan kemudian mereka akan tertawa terbahak-bahak ketika cipratannya itu tepat mengenai si temannya itu.

Yang saya tangkap, mereka sangat polos. Mereka sangat bahagia, dan ekspresi yang mereka buat juga sangat natural. Rasanya bebaaaaasss sekali,mungkin. Mereka cuek saja, tidak ada beban pikiran seperti : siapa yang akan mencuci baju belepotan lumpur/air kotor itu, akan jatuh sakit kah mereka, atau seragam apa yang akan dipakia besok. Alih-alih khawatir, mereka justru asyik guling-guling di lapangan. Hahahaha, dasar bocah.

Saya jadi ingat, waktu kecil juga saya sukaaaa banget main ujan-ujanan. Sampai pernah suatu hari saya pulang sekolah basah kuyup. Umi langsung panik nyuruh mandi pake air hangat, dan nggak lupa keramas. Well, ternyata beberapa saat kemudian bukannya dimanja-manja setelah menempuh medan berat menuju ke rumah, yang ada saya malah dimarahin habis-habisan. Ada apa gerangan? ternyata umi saya menemukan payung yang masih terlipat rapi di tas saya. Hahahaha..saya memang bawa payung, tapi saya tergoda untuk ikut main ujan-ujanan bersama teman-teman yang lain.. :D

Orang tua memang begitu, banyak hal yang dikhawatirkan akan terjadi pada anaknya. Itu tidak buruk, sangat wajar malah. Mereka hanya tidak mau anaknya ditimpa hal buruk seperti masuk angin, flu, atau yang lebih ekstrim tersambar petir waktu anak-anaknya hujan-hujanan. Tapi di sisi lain, tidak sreg rasanya "menyumbat" kebahagiaan anak yang begitu lepas. Ah, dilema.... #gubrak!

Next, setelah saya berhasil membawa pulang dua makhluk itu menerjang topan dan badai (lebay) di jalanan. Saya segera bersiap-siap menuju pondok si nomer satu. Hari itu jadwalnya saya nge-les dia. Males banget awalnya, ujan-ujan gitu kan enaknya tidur pake selimut tebal, eh ini malah pergi ke desa yang di pelosok sana.

Ternyata....seperti kata abiku, Tuhan bisa saja dengan mudahnya membahagiakan kita dengan hal-hal yang rasanya sulit untuk membahagiakan. (ribet ya? begitulah,..). Singkat cerita saya pulang dari nge-les si nomer satu itu, kembali ke rumah melewati jalan yang diapit hamparan sawah sepanjang jalan. Ada yang aneh, sudah hampir maghrib dan setelah hujan pula, tapi kok rasanya hangat yaa...lumayan terang juga..rada-rada silau sih sebenarnya. Dan ketika menengok ke sebelah kiri, woooooow!! ada pelangi!! baguuuusss banget, warnanya cerah, merah kuning hijau, ada dua lapis dengan lengkungan sempurna yang besaaaaarrrr sekali. Terlihat jelas melengkung di atas hamparan padi yang menguning. Subhanallah.... :')

Saya terharu, beneran deh. Soalnya udah lamaaaa banget nggak liat pelangi kayak gitu. Walaupun hujan masih turun rintik-rintik, saya sengaja memperlambat laju motor. Ingin berlama-lama menikmati pemandangan itu. Senyum saya rasanya kemaren itu lebaaaarrr dan laammaaa banget. Soalnya setelah pelangi itu nggak keliatan lagi, pipi saya pegel.

Selalu takjub sama ciptaan-Nya yang satu itu. Sungguh, Dia Maha Besar bisa menciptakan hal amazing kayak gitu. Pelangi selalu indah di mata saya. Pelangi muncul setelah hujan. Filosofi yang menenangkan hati ketika masalah menghampiri. Menghadirkan harapan bahwa akan ada kemudahan setelahnya. Inna ma'al 'usri yusraa, janji-Nya.

Pelangi juga sempat jadi nama akun facebook saya, Pelangi di Malam Hari. Entah aslinya ada atau tidak, tapi saya belum pernah benar-benar melihatnya. Kalau benar ada, pasti sangat indah.

By the way, kayaknya di awal saya bilang akan menulis singkat, tapi kok...tapi kok....jadi panjang begini yaa....hahahaha.Ya sudahlah. :))  

"Ketika", bukan "Setelah"

Bener banget, inna ma’al ‘usri yusroo..setelah datang kesulitan, pasti ada kemudahan. Setidaknya, ayat ini selalu membuat hati menjadi tenang saat permasalahan datang bertubi-tubi di hidup saya. Walaupun, saya akui, kadang kesadaran dan ingatan akan kebenaran ayat tersebut sangat lambat datangnya. Ketika permasalahan itu telah menemui titik terangnya -walau hanya sedikit- barulah hati merasa tenang dan merasa malu mengingat-ingat ketidaksabaran diri ini dari awal. Padahal, orang bisa dinilai sabar atau tidak adalah KETIKA permasalahan itu datang, bukan SETELAH melaluinya. Manusiawi? mungkin…anggap saja demikian untuk pembelaan sampai detik ini.

Tapi bukankah manusia selalu ingin menjadi lebih baik?begitu pula saya dalam hal ini. Ingiiiin rasanya ketika menghadapi suatu masalah tidak lantas berkecil dan bersedih hati, tidak lantas minta bantuan atau sekedar nasihat dari orang tua. Ingiiiin rasanya menyelesaikan itu semua tanpa harus merepotkan orang lain. Ah, mungkin ada masanya nanti. Mudah-mudahan saya masih diberi kekuatan dan kesempatan untuk merasakannya. Amin.

Sekarang, hati saya sedikit lega dari masalah-masalah itu. Sepele, mungkin. Tapi cukup membuat saya tidak nyenyak tidur semalaman. Salah satunya, adalah penyakit yang baru-baru ini saya lewati : cacar. Saya ulangi, ini hanya salah satu penyebab insomnia sehari itu. Saya masuk hitungan terlambat untuk terinfeksi virus Varicella ini. Kata dokter, virusnya mewabah sekitar bulan September-Oktober kemarin, tapi, saya malah mengalaminya setahun, alias dari akhir Desember 2011 samai awal Januari 2012, hihihi. Dan yang paling menyebalkan adalah : kebanyakan dari lentingan air itu muncul di wajah, aaarrrgghh…. Menyebalkan sekali rasanya waktu itu. Saking banyaknya, saya pesimis bisa dikenali teman-teman saya sendiri kalau nekat pergi ke kampus.

Anyaran...anyaraaann.. :D

Hiyaaaahhh....satu tahun sudah saya nggak nge-blog. *Masa' sih???
Iya dooonk, walaupun postingan terakhir saya -postingan ganjelan itu- ditulisnya di bulan Desember, which is means baru sebulan, kita kan udah ganti tahun, jadi 2012, jadi dihitungnya udah setahun, hehehe *maksa*.

Hepi Nyu-year everibadiii...mudah-mudahan apa yang menjadi harapan dan cita-cita semua teman-teman blogger bisa tercapai ya di tahun ini, amin. Tercapai dengan baik tentunya, bukan sekedar tercapai ala kadarnya. But, for one thing I'm sure : everyone wants to be better than what she/he did in the last year, rite? yup! including me. Menjadi lebih baik di segala hal ; ilmu, pribadi, kesejahteraan, linkungan, kebiasaan, de el el. Salah satunya, menjadi owner blog yang lebih baik, hahaha. Pengeeen rasanya terus mengisi blog ini dengan hal-hal positif sesring mungkin. Lebih sering berkunjung ke blog temen-temen dan dapet berbagai ilmu baru dari sana. Do'akan saja ya, semoga keinginan bukan cuma jadi keinginan, amin. :)

Talking about new year means talking about-->celebratiooooon.... :D
Sebenarnya sih, hukum itu tidak berlaku buat saya pribadi. Bukan, saya bukan termasuk orang yang "mengharamkan" perayaan tahun baru masehi. Hanya saja, dari kecil saya memang tidak terbiasa merayakannya, begitu juga di keluarga, tidak ada tradisi khusus untuk mengisinya.Yah, malam tahun barus sama saja seperti malam rabu atau malam kamis yang terjadi seminggu sekali. 

Tapiiii..eng ing eeengg...for once in my life, akhirnya saya benar-benar merasakan bagaimana senangnya "melek" setahun, hahahha. Norak deh piii..eh, serius lho, tidur setahun sering, berdo'a setahun juga pernah (waktu masih di pondok dulu), tapi kalo melek setahun dengan mengagumi kerlap kerlip kembang api di gelapnya langit malam, baru kemarin saya alami. Di Masjid Agung Kauman tepatnya kemarin itu.

Perasaannya campur aduk kayak gado-gado. Ada senangnya, haru, takjub, ada juga terselip sedikit sedihnya...lho kok sedih??iya..karena malam kemarin itu ada satu hal yang secara nyata baru saya sadari penuh. Hmm...nggak usah saya kasih tau deh yaaaa... :))

Eh iya, padahal malam tahun baru itu saya lagi awal-awalnya terjangkit virus cacar lho... Tapi malah nekat pergi keluar. Jadilah mukanya totol-totol gitu, hihihi. Jadinya, aku pernah cacar setahun juga deh.. :p
Temen-temen blogger gimana, pada ngerayain nggak tahun baru kali ini?resolusi-resolusinya apa nih tahun 2012 ini? Ayo donk cerita di kotak komentar di bawah ini, monggooo.. :)

Gembira Loka Zoo and 2011-2011

Alhamdulillah... Akhirnya bikin postingan lagi. Yup, kemaren-kemaren emang vakum bentar, lagi uts sih...udah gitu pulsa modem juga lagi abis, jadi yaa...dunia perblogingan di stop dulu sebentar, hehehe.

And here I am... :)

There's something different between this post and the last one. Something unwritten. Apaan tuuuh??? Hmm.. postingan terakhir kemarin saya tulis waktu saya masih muda. *Aiiiiihhhh, bahasanyaaa...masih muda* Iya, masih muda setahun, alias genap 20 tahun. Nah, postingan kali ini umur saya udah nambah satu lagi, jadi 21. Alhamdulillah...saya masih diberi amanah buat mengemban misi mulia di dunia. Mudah-mudahan nggak sekedar umur yang panjang, tapi juga penuh rahmat dan berkah, amiin.

Kapan nih ulang tahunnya??kapan??
Emang ada yang nanya gitu pii??hehehe. Kalo nggak ada yang nanya pun saya mau kasi tau kok..karena eh karena, tanggal ultah saya tahun ini -kata orang-orang sih- ciamik banget...Yup, hari Minggu kemarin tanggal 20-11-2011. Cantik yaaaa??? Mudah-mudahan karena tanggalnya cantik, yang ulang tahun hari itu juga tambah cantik. Cantik rupanya, hatinya, kepribadiannya, dan cantik jalan hidupnya. Amiiiinnn..... :))
#doa untuk diri sendiri#

Hmm...kali ini saya merasa ulang tahun saya adalah ulang tahun yang paling damai. Ya iyalah, hari Minggu, aktivitas mayoritas libur, nggak dicubitin temen-temen kalo ultahnya pas lagi ke kampus, hehehe. Apalagi kemarin Jogja diguyur hujan dari siang sampai malam. Beuh!! apa yang saya lakukaannn??leyeh-leyeh di kamar sambil selimutan dan dengerin lagu. Indahnya hiduuuppp..hehehehe. Damaiii banget rasanya. Sambil sesekali bales atau buka fb, senyum-senyum nge-reply ucapan met ultah dari saudara dan teman-teman tersayang beserta do'a-do'a mereka.

Ah, ya...hal yang paling saya syukuri tentang ulang tahun adalah kenyataan bahwa saya diingatkan untuk bersyukur, diberi anugerah yang sangat indah, dikelilingi oleh orang-orang yang sayang dan perhatian sama saya. Walaupun hanya ucapan klasik seperti : "met milad ya", "HBD ya", WUATB, "all the best for you", de el, el, saya tetap merasa senang. Loh? iya toh..kalo bukan karena mereka peduli dengan kita, mereka tidak akan meluangkan sedikit waktunya hanya sekedar untuk mengetik "HBD". So, I'm so thankful about it. Makdartu, saya lebih suka membalas ucapan teman-teman di fb secara personal, one by one, I really thanks and appreciate them. :))

Ada beberapa temen blogger yang ngucapin juga via fb, kayak si nuel, makasi ya nuel..sama mbak yenny, makasih ya mbak yenny.. :))
Orang pertama yang ngucapin adalah teman saya yang paliiing baik, dia yang mengenalkan istilah "onyoi" ke saya, namanya ice-tea. jam 00.02 dia nelpon saya terus muterin lagu happy birthday tau punya siapa, hehehe. I love you sistaaaa...terharu dibuatnya.. :')

Keluarga saya juga nggak kalah heboh, mereka nelpon pagi-pagi banget, terus di loudspeaker kayaknya, rame-rame teriak ngucapin met ultah sampe kuping saya pengeng, hehehe. tapi saya senang, senyum lebar-lebar. I love you all!! ^^

Kalo udah inget semua yang care sama saya, rasanya semua masalah tentang hati hilang dalam sekejap dibuatnya, alhamdulillah... :)
But actually, the best day in this week is Friday. Kok iso? iyaa...jum'at kemaren saya pertama kalinya lhoooo pergi ke Gembira Loka Zoo, hahahaha Norak banget yah?? gapapa deh, emang kok, yang kemarin itu kunjungan saya perdana ke kebun binatang kebanggan warga Jogja itu. 

How was it? it was really nice!! ^^. Kemarin saya pergi sama salah satu temen blogger juga. Dia udah jarang aktif sih di dunia perblogingan. Wong saya aja baru ketemu di dunia nyata aja setelah sekian lama. Lagi sibuk banget katanya, having fun dengan dunia barunya.. Kemarin ke GL Zoo juga dalam rangka memenuhi salah satu hajat hidup di dunia barunya, #jiaaaaahhh... new look, pake kacamata sekarang, anybody knows who is it?? :D

#kalo yang merasa juga baca postingan ini, saya minta ijin bercerita yah..hehehehe.. :))


It's meatball time! :D

Okeh, di postingan sebelumnya, saya udah cerita tentang hal yang “nyantol” di hati saya selama liburan singkat kemarin. Sebenernya ada satu lagi dan udah saya kasih tau tentang apa. Yup, bakso rudal, hehehe :D

Jadi ceritanya, saya emang udah lama banget pengen nyobain bakso yang satu ini. Dapet info dari kakak laki-laki saya yang emang hobi banget kuliner bakso. Coba aja, mau jalan-jalan kemana aja, makanan yang dicari pasti bakso. Misalanya dia main ke Jogja, yang dicari bukannya gudek kendil atau bakpia, tapi bakso. Nggak tau juga kenapa. Saya pernah nanya ke dia “mas, kenapa sih kalo pergi-pergi yang dicari bakso?. Jauh-jauh ke Jogja juga yang dicari masa bakso? Di Jakarta mah juga banyak kaliii..”. Jawabannya sambil nyengir “Yaa..nggak tau juga ya, hobi aja mungkin, kan siapa tau bakso di Jogja sama di Jakarta beda rasanya, hehehe” . Kayaknya sama aja ya? Nggak tau juga ding.

Nah, berasal dari cerita hebohnya makan bakso yang katanya segede mangkok bakso itu sendiri. Temen-temen pada tau kan yak mangkok putih yang biasanya ada logo sponsor –penyedap rasa dan sebagainya- biasa dipake untuk menyuguhkan bakso?? Yak, kata dia diameter baksonya sebesar luas alas mangkok itu. #halah! ni mau makan bakso apa mau belajar fisika seh?#

Dia “nemu” bakso itu di daerah Sunter tempat kerjanya dulu yang kebetulan deket sama kos-kosan sepupu saya. Sunter itu lumayan jauh dari rumah saya, sekitar dua jam-an kalo naik motor, sakitar lima jam-an kalo naik angkutan umum pas jam kerja (ditambah macet of korrsss), dan nggak tau berapa lama kalo jalan kaki. #krik. Jadi rada males juga kalo mau bela-belain kesana cuma buat makan bakso. Iya kalo masih ada, kalo udah habis? Gondok doank. Secara bakso itu laris banget.

Eng ing eeengg… Akhirnya kesampean juga deeeh. Kemarin mas sepupuku mampir ke rumah dan bener-bener ngebawain bakso rudal itu, yippie!! Eh, ternyata beneran loohh..guedheee banget. Nggak normal lah untuk ukuran bakso biasa mah. Ada seseorang yang nanya “lah, kalo ukurannya segede mangkok itu sendiri, terus ditempatinnya pake apa?” Wah…saya kurang tau juga, soalnya kemarin kan dibawainnya pake plastik. Cuma setelah googling gambarnya, ternyata ada yang dijadiin dua mangkok untuk satu porsi. Satu mangkok khusus buat baksonya, satu mangkok lagi buat mie-nya. Wew.

Asli, saya nggak kuat ngabisin satu porsi sendirian. Kemarin Cuma makan sepertiga-nya aja udah kenyang banget nih perut, nggak kebayang kalo sendirian, hehehe. Tapi itu kondisi setelah saya udah buka puasa, yang so pasti udah kemasukan makanan ini dan itu. Mungkin kalo makannya setelah nyangkul seharian atau lari 10 kilometer-an, saya sanggup ngabisin satu porsi full, hahaha.

Alhamdulillah.. Akhirnyaaaaa.... ^^

Yup, hari rabu tanggal 2 November ini akan saya catat tersendiri dalam ingatan pribadi saya sebagai hari yang special. Kenapa?kenapa?hehhehe.. cekidot! :D

Jadi ceritanya, setelah penantian yang panjaaaang, saya melakukannya juga : "Donor darah"

#Jah elah, donor darah doank segitu hebohnya deh, biasa aja kaleeee....#
 Yah, mungkin buat sebagian temen-temen blogger hal kayak gini udah biasa banget dilakuin dan nggak harus heboh. Buat saya sih oke-oke aja, mau heri (heboh sendiri) juga nggak apa-apa deh, yang penting heppiii.. :p
Ya nggak harus heboh juga sih, cuma seneng aja. Buat saya pribadi, ini adalah donor darah saya yang pertama kali dan butuh perjuangan untuk melakukannya. How come?

Begini ceritanyaaa...

Sebenernya udah lama banget terinspirasi sama hal kemanusiaan yang satu ini. Tapi belum punya semangat juang yang tinggi pada waktu itu, cuma pingin-pingin aja gitu. Tapi lama-lama, denger cerita dari orang-orang, kok yoo kayaknya seru banget ya bisa ikut berbagi sama yang lain dengan cara seperti itu.. ^^. Banyak orang-orang terdekat yang sudah duluan jadi pioneer-nya. Ditambah lagi, setelah nonton acara "kick andy" yang bertemakan donor darah kemarin dulu itu. Beuuhh...ngena banget di hati, bikin pengen cepet-cepet ikutan nge-donor juga.

Tapi ternyata semua tidak berjalan semudah apa yang saya bayangkan...

Busy and Full Day Parents

Kayaknya hari Sabtu yang katanya "weekend", bener-bener nggak berlaku buat saya akhir-khir ini. Adaaaa aja kegiatannya. Karena senin sampai jum'at waktunya hampir abis dipake nguli alias nguliah, jadi semua kegiatan diluar kuliah beramai-ramai diadainnya hari sabtu. Kadang walaupun si sabtu sudah dikorbankan, si minggu juga tetep harus melepaskan hakikatnya seperti kebanyakan hari minggu yang lain. Ngerti nggak? saya sih bingung. :D

Yah...all I'm trying to say here is just same with the last posting : I loss my free time.

Tapiiiii...alhamdulillah yah, bedanya, sekarang saya sudah menemukan makna positif dibalik semua kegiatan yang menumpuk ini. Belakangan ini saya suka berfikir bahwa sibuk adalah anugerah. Kalo kita sibuk, it means that we didn't waste our time. Hampir semua waktu yang kita punya dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. iya kan? Apalagi kalo kegiatan itu memberikan "value added" buat diri kita sendiri. Beuuh..jadi double adventages donk kalo begituuuu...of course! Selain itu, kita akan merasakan bahwa diri kita ini "berguna" dan "ada". Kalian pasti tau -atau kalo belum tau, tak kasih tau deh- bahwa banyaaaaakkk sekali orang di luar sana yang sangat ingin punya kesibukan. Yup! pengangguran. Nggak sedikit lho pengangguran yang stress (ya iyalah!). salah satu faktornya bisa saja gara-gara bosan, nggak ada hal yang bisa dilakukan oleh mereka, disamping alasan utama yang biasanya : tekanan dari orang-orang sekitar.


Scariest Thing

"Loneliness is the scariest thing in the whole world" 
_Kesepian adalah hal yang paling menyeramkan di seluruh dunia_

What do you think about this?

Hmm..boleh setuju boleh nggak…tenang aja, saya nggak akan maksa. Setiap orang pasti punya alasan masing-masing di belakang setuju atau tidaknya. Dan karena saya yang menyatakannya -at least di blog ini- saya setuju dan saya juga pasti punya alasan. Nggak tau deh proverb/pribahasa kayak gini udah ada atau belum sebelumnya. Yang jelas, kemarin itu waktu ngadem depan kopma kampus saya, tiba-tiba quote itu muncul di kepala saya.
 
Salah satu teman saya nggak setuju dengan quote itu, katanya, quote itu hanya berlaku for girls. Benarkah? kenapa? Nggak tau, dia belum ngejelasin lagi, dia cuma bilang nggak sependapat thok!

Hmm..kenapa saya bisa berfikiran seperti itu? of korrss, karena saya termasuk orang yang tidak suka dengan hal yang bernama : kesepian. Dan kayaknya hampir semua orang nggak ada yang suka mengalami kesepian. Oh ya? Lalu bagaimana dengan orang yang memang suka dengan sesuatu yang sepi, tenang..dan damai? Bagaimana dengan mereka yang memang sengaja "menyepikan" diri mereka? mereka yang hanya ingin berinteraksi dengan Tuhannya saja misalnya? 

Inget ya, sepi sama kesepian itu menurutku beda, dan setelah cek KBBI, ternyata dibenarkan. Sepi dalam hal-hal yang disebutkan sebelumnya lebih kepada hal yang bersifat physically, means, jauh dari hingar-bingar kehidupan seperti yang lainnya, sendirian, and something like that. Sedangkan kesepian lebih mengarah kepada perasaan ataau psychologically. Jadi gampangnya gini deh, misalnya kita sendirian di rumah nih, nggak ada keluarga, nggak ada temen. Ada dua kemungkinan yang terjadi, kita bisa merasa sedih, takut, dan was-was atau justru sebaliknya, tenang, santai, dan rileks. Kalo kita merasakan perasaan-perasaan yang disebutkan pertama kali, itu berarti kita benar-benar merasakan kesepian. Tapi walaupun rumah dan lingkungan sekitar kita itu benar-benar sepi, kita tidak bisa dikatakan kesepian jika tatap merasakan perasaan-perasaan yang kedua.Tenang, damai, dan hal-hal menyenangkan laininya.

Yaaah..pokoknya itu deh, mudah-mudahan sih temen-temen blogger nangkep apa yang saya omongin barusan. Kalo belum paham juga, anyok coba dibaca lagi. *maksa* hehehe.. Sering kan denger istilah "Aku merasa sendiri ditengah keramaian". It means, sepi dan kesepian tidak selalu hadir dalam satu hal/kasus yang sama.

Bagitu juga halnya seperti orang-orang yang "menyepikan" diri dari lingkungan dan berfokus hanya kepada Tuhan-Nya, misalnya aja, sufi, biksu, suster, atau di agama lain beda-beda sebutannya. Secara fisik mungkin mereka terlihat kesepian (beberapa dari mereka ada yang tidak mau menikah dan bergaul dengan lingkungan), tapi siapa yang tau isi hati manusia selain sang empunya dan TuhanNya? siapa tau dalam kesunyiannya di luar, dia merasa sangat ramai, nyaman, bahagia, dan  tenang di dalam hatinya? who knows.. siapa tau mereka merasa tdak kesepian karena yang mereka butuhkan memang hanya bercengkerama dengan Tuhan.

And for me, still, Loneliness is the scariest thing whole the world. Kenapa? karena menurutku seberat apapun cobaan yang kita hadapi, selagi kita tidak merasa kesepian atau merasa bahwa diri kita tidak benar-benar sendirian, kita MASIH memiliki harapan untuk menyelesaikannya. Tapi ketika kita merasa kesepian, nobody "with" us, sebesar apapun kesempatan itu terbuka, bisa jadi terlewatkan begitu saja.

what about you?

*oiya, ikutan mau ngucapin "happy wedding" buat ragilnya Sri Sultan Hamengkubuwono, mbak bendara sama mas yudhanegara, barakallahulakuma... :)
rame banget itu kayaknya tadi sore, tapi sayangnya, saya nggak ikutan mampir... :'(

Sego Segawe

Dari awal mula menginjakkan kaki di kota gudeg ini, memang sudah banyak hal unik yang menarik perhatian saya. Hal-hal biasa seperti : tempat-tempat pariwisata yang banyak dikunjungi orang; banyaknya perguruan tinggi yang diburu calon mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia (atau bahkan luar Indonesia); orang-orang kulit putih dan hitam yang datang dari belahan dunia lain untuk melancong; makanan-makanan khasnya yang dominan manis; ceremonial-ceremonial yang kerap digelar; sampai ramah tamah juga bahasa keseharian yang benar-benar khas ngayogyokarto.

Diluar hal-hal yang sudah biasa melekat pada lovely city diatas, ada dua hal yang lebih menarik lagi buat diri saya pribadi ; kreativitas anak-anak muda dalam ber-graviti-ria dan singkatan-singkatan yang lumrah di tengah masyarakat Jogja. Dua hal itu emang sudah terlanjur melekat juga pada kota pelajar ini. Tapi...kali ini saya cuma mau ngomongin hal yang terakhir disebutin tadi, tul betul, tentang singkatan. 
Yap! Setelah sekitar dua tahun lebih tinggal disini, saya bisa mengambil satu kesimpulan -onyoi- bahwa ternyata masyarakat Jogja adalah orang-orang yang efektif-efisien, lha kok bisa??hehehe..tentu saja hanya dalam beberapa hal, kalo kita ngomonin tentang seremoni-seremoni adat istiadat yang panjang binti ribet yo pasti ndak tho yoooo. efektif-efisiennya orang Jogja terlihat dari kebiasaan mereka menyingkat sesuatu. Apaan aja mesti ada singkatannya. Saking banyaknya hal yang disingkat, kadang kala saya sendiri malah nggak tau nama aslinya, taunya ya singkatannya itu tadi aja, hehehe.. Awal-awal dulu sih bingung, tapi lama kelamaan biasa juga. Kan, bisa ala biasa. :)

Contohnya aja waktu semester awal ngampus. Waktu itu saya belum bawa motor sendiri. Sampe sekarang juga sebenernya nggak bisa bawa motor sendiri. Ya iyalah...emang sampeyan bisa bawa-bawa motor sendiri? motor kan berat, pasti susah deh nenteng-nentengnya, kalo dinaikin lhaaa baru bisa... hehehe
#garingkriuk!
Balik ke contoh kasus (jah elah!). Iya, karena dulu ceitanya masih naik ancot dan bis umum, pas perjalanan pertama kalinya ke kampus yaaa masih nanya-nanya gitu sama orang-orang di jalan tentang tempat nunggu bis, nama jalur bis yang mesti dinaikin, sampe siapa nama si pengemudi bis...#lho??Yah, pokoknya nggak kalah sama si Ayu Ting-Ting lah nyari-nyari alamat... :p

Lomba Ibu Bercerita (lagi)

Beberapa hari yang lalu, aku main ke perpus kota. Setelah libur panjang yang bener-bener panjang, itu adalah kali pertamaku main kesana lagi. Kemaren itu ceritanya killing time aja sambil nunggu jam pulang adek-adek sepupuku dari sekolah. Biasa, aku masih jadi tukang ojeg jemputin mereka pulang dari sekolahnya. Karena penasaran sama buku Habibie-Ainun juga yang katanya ada disana, jadilah killing time di tempat itu.

Hmmm...hampir sekitar sebulan lebih aku nggak main kesana, nggak ada yang banyak berubah. Masih sama. Gazebo masih penuh sama anak-anak SMA dan kuliahan yang asik browsing (sambil ngerumpi, bagi yang cewek-cewek), fasiitas komputer-internet masih dipenuhi sama anak-anak SD yang lagi asik-asiknya mengenal game online atau facebook, dan mbak-mbak/mas-mas petugasnya masih yang itu-itu juga. Belum ada wajah baru kayaknya.

Sekitar setengah jam muter-muter, ternyata buku yang kucari nggak ada. Maklum, liat di list nya sih cuma ada satu buah di rak buku, tapi peminat yang mau baca buanyak banget, jadinya pasti sangat sulit nemuin buku itu duduk manis di tempatnya. Yang kutemuin malah buku "Pak Beye dan Istananya". Pasti udah pada tau kan tentang buku itu? atau malah ada yang udah baca? Hmmm..nggak salah ambil, ternyata bukunya emang oke punya. Resensinya kapan-kapan aja kali ya.... :D

Setelah memutuskan pinjem buku itu, aku nyomot leaflet yang ditaruh di deket guest book. Ternyata eh ternyata, puskot mau ngadain lomba "Ibu Bercerita" lagi! Aku pernah mosting tentang hal ini tahun kemaren di sini. Dan ternyata tahun ini ada lagi. Ayoo..ayoo..temen-temen blogger yang udah jadi ibu-ibu, menetap di Jogja dan memenuhi syarat, kalo mau, ayo pada ikutan ajah.... Siapa tau bisa menang, lumayan lho hadiahnyaaa....hehehe

Sebenernya bukan tentang hadiah aja siihh..pengalamannya itu yang nggak bisa tergantikan. Aku aja yang cuma duduk manis menonton waktu itu rasanya seneng banget, apalagi bisa ikut berpartisipasi ya? :)
Ini dia nih syarat dan ketentuannya.

'"Lomba Ibu Membaca Cerita"
Tema : "Membangun Generasi Bangsa Melalui Tutur Kata Dalam Bercerita"
Peserta
Ibu Rumah Tangga dari taman bacaan masyarakat, PKK, PAUD, PKB serta masyarakat umum di wilayah kota Yogyakarta.

Syarat Peserta
1. Sudah menikah
2. Fotocopy KTP
3.Memiliki bukti berdomisili di kota Yogyakarta.

Mekanisme Pendaftaran
a. Mengisi dan mengembalikan formulir pendaftaran
b. Menyerahkan fotocopy KTP
c. Menyertakan deskripsi bahan cerita/buku meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, sinopsis cerita rangkap 3.

Mekanisme Seleksi
a. Babak Penyisihan dipilih 10 peserta terbaik
b. Babak final dipilih 3 peserta terbaik

Waktu Pelaksanaan 
a. Pendaftaran             : 20 Sept-20 Okt 2011
b. Babak Penyisihan    : 24-25 Okt 2011 (08.00-15.00 wib)
c. Babak Final             : 28 Okt 2011(13.00 wib)

Hadiah Kejuaraan 
a. Juara I : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.1.250.000
b.Juara II : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.750.000
c.Juara III : Tropi, Sertifikat, uang pembinaan Rp.500.000 

Asik kaaaan???ayoo..ayoo..buat temen-temen blogger yang memenuhi syarat boleh langsung capcus buat ndaftar. Aku sih pengen banget nonton, insya allah kalo ada waktu berangkatlaaaahh.... hehehe. Kenapa sih aku excited banget sama hal ini? waktu nonton yang dulu itu, sambutan dari panitia (entah ketua panitia atau siapa, lupa) menjelaskan betapa pentingnya arti mendongeng dalam berperan mencerdaskan anak bangsa. Someday, kalo aku diizinkan jadi Ibu sama Yang Maha Kuasa, aku juga ingiiiin banget bisa mendongeng dengan baik buat anak-anak.. ^^,

Nggak cuma ngasih tau betapa pentingnya mendongeng itu, beliau juga memberi sedikit trik en tips cara mendongeng yang baik. Waaahh..banyak banget ya ilmu yang bisa didapet dari acara simple kayak gini...

Oke deh, kalo kurang jelas infonya bisa di langsung menuju ke TKP.. :D

Onyoi...

Temen-temen blogger ada yang tau arti "onyoi"? yaa..maklum aja sih kalo nggak tau, aku nyari di KBBI juga nggak nemu artinya, hehehe... Tapi yang jelas, onyoi itu dipake ketika kita tau atau mengalami something fool, konyol, atau nggak masuk akal. Seingetku, aku jadi sering pake kata ini gara-gara si Ice tea, temen baekku yang notabene orang yang nyiptain kata itu -seenggaknya buatku, hehehe-.

Yak, jadi ini aku dapet cerita yang menurutku sih onyoi...dibaca yaa..dibacaaa... :D

Ceritanya, ada empat mahasiswa yang nggak bisa ikut ujian akhir semester, mereka nggak dateng ujian pas hari-H nya, macem-macem sebabnya, ada yang ketiduran, ada yang kelupaan, yaa..pokoknya macem-macem lah. Karena takut usahanya kuliah satu semester sia-sia gara-gara nggak ikut UAS, akhirnya mereka sepakat membujuk pak dosen buat ngadain ujian susulan dengan memberi alesan yang sama atas ketidakdatangan mereka pada waktu UAS tersebut.

Mereka sepakat, kalo nanti pak dosen menanyakan alasan kealpaan mereka, mereka akan bilang bahwa ketika mereka naik angkot menuju kampus (naik angkot yang sama), ban angkot tersebut mbledos di tengah jalan sampai akhirnya mereka telat. Akhirnya, pak dosen yang biasanya nggak pernah mau ngadain ujian susulan itupun akhirnya sepakat mengadakan ujian susulan buat mereka berempat.

Di hari ujian susulan, mereka di pisah di empat tempat yang berbeda, hape dikumpulin sama pak dosen, lalu mereka diberikan selembar soal. Pak dosen nerangin tentang soal ujian yang mereka pegang itu. Di lembar soal itu hanya ada 2 soal. Soal pertama bobotnya 20%, soal yang kedua bobotnya 80%. 

Karena itu mata kuliah fiqh zakat, soal pertama mudah saja, ternyata tentang pengertian, makna, dan kedudukan zakat dalam islam. Nah, soal kedua itu yang bikin mereka kelimpungan. Lha kenapa???
Ya jelas aja mereka kebingungan jawabnya, karena soalnya berbunyi kayk gini.. "ban sebelah mana yang mbledos?" :D

*jelas aja mereka bingung, kan belum janjian ban mana yang mbledos*
dasar onyoi.... :D

oh iya, selamat  hari batik nasional semuanyaaaaa.....

Long time no see... :)

Hai! it's a very long time no see you all... :))

Hmmm.. I admitted that “istiqomah” is one of the most difficult things to do in this life. Istiqomah means “do something consistent and continuously”. Yup! In Islam, we were suggested to do every single good thing with consistent and continuously. Both of work for our better life and worshipping Him, we need to be istiqomah. For example, study and reading a Holy Qur’an. Doing both of them just in a little time but consistent and continuously will be better than if we do it in a large of time just for once. What do you think?

Yeah… istiqomah is really hard to do for me. And guess what? That’s what I feel too about take care of my lovely blog, huhuhu… I think I’ve failed to be istiqomah in this case. Never post anything here about 2 months makes me feel guilty. Hmmm….if you ask about the reason, maybe I could give you for a thousand reason, hehehe… but the main reason is because a holiday. Yipyip, I had a very long holiday about two months ago. And I don’t know either, even though I’ve got so many experiences and stories along that holiday, I have no passion to write them all here. At least at that time… :D #maybe I want to tell you later.

As usual, long time no see around the blogsphere, so many things changes and so many stories I missed. But it’s ok, becoz I know that there will be more new things that you all want to share, rite? And I’ll be loved to read it. ^^

Hmmm.. I’m already come back to this lovely city, Jogja. And I’m ready to join back with you all guys in the blogsphere. Hope you all still remember me here, hehehe… 

How can I turn off the radio??

“How can I turn off the radio??” hmm..it’s not So Sick’s lyrics from Ne yo lhoo…the title shows the feeling that I have about this, one kind of communication tools in one way, yupz! Radio. You know what? I was thinking that I’ve already addicted to this thing. Wehehehe…how come? I have no idea, maybe for most of people, television is more interesting than it, but maybe I stand in the other side of it… :)

For me, the radio itself and all of the people who works behind it, are very awesome and creative people. You got what I mean? Look, in television, people can show all of the expression easily, because everyone who watched it can really “see” the expression at someone’s face or situation. In radio, you’re not enough with that way. Because the other people only can “see” with their ears, not their eyes (of course) . So, they have to more struggle, then they could be accepted by the listener.

Honestly, maybe I’m including into the one who likes to pay attention about advertising. (nyok kite ganti bahasanya, capek mikir-mikir sambil buka-buka kamus mulu..hehe). Yeah…waktu nonton tipi kadang aku suka ngasih nilai sendiri buat iklan-iklan yang aku tonton. Kalo misalnya iklannya bagus, aku akan menghargainya dengan tidak mengganti channel setiap iklan itu tampil, bagaimanapun, aku menghargai orang yang punya ide-ide kreatif seperti itu dan juga mereka yang berhasil merepresentasikannya dengan baik (padahal aku yakin bukan itu tujuan utama orang bikin iklan, iya kaaan??tapi supaya produk mereka laku, hihihi, biarin aja dah) .

Nah, kalo di radio? Aku pikir lebih susah membuat iklan yang menarik di radio daripada di televisi. Ya iyalah, mereka harus mengolah ide yang ada di pikiran mereka dan merepresentasikannya sedemikian rupa hanya dengan kata-kata. Yup! Only with some words! I think it’s not an easy thing. It needs an extraordinary imagination. Salut buat mereka yang berhasil bikin aku ngakak denger iklannya di radio. Contohnya aja iklan “Segar Dingin” dengan latar belakang ruangan kelas. :D

Seakan-Akan Kau Akan Mati Esok Hari

Hmm…blog ini sudah sangat tidak terurus yak?hehehe *garuk-garuk kepala*. Tak lihat-lihat lagi, postingan terakhir itu pas waktu aku masih ujian akhir semester. Habis itu, wuuussshh..kinclong bo!, nggak ada postingan baru lagi, hohoho. Emang, abis ujian kemarin itu males banget mau nge-blog, boro-boro nulis postingan baru, blog walking aja sekedarnya, baca-baca postingan temen-temen blogger ter-update, tau kabar terbaru dari kalian, ada sih ninggalin komen satu-dua, selebihnya? cuma jadi silent reader aja, hehehe..maafkan..maafkan.. *bow*.

Ah iya, sampe nggak jadi ikutan giveawaynya pak Djangan Pakies. Itu lhooo...giveaway buat anniversary pernikahan beliau yang ke tujuh belas, alias suit sepentin. Yah, saya ikutan mendoakan saja ya, Pak. Semoga usia perkawinannya langgeng sampe kakek-nenek, dan hanya maut yang bisa memisahkan. Semoga juga pernikannya diberkahi dengan keluarga yang sakinah juga keturunan yang sholeh shalehah. Amiin… ^^

Udaaaah…terus nyambungnya apa pii sama judul diatas???

Ooh..okeh..okeh.. ceritanya gini, setelah dua tahun ikut tinggal di rumah bulekku di daerah Sedayu (pinggirannya Jogja), keinginanku untuk ngekos deket-deket daerah kampus itu sudah sampai puncaknya. Dua tahun yang panjang membujuk kedua orangtuaku, meminta restu, #halaah… En ternyata, you know what? Finally they gave me the permit, woohooo..siapa yang tidak senang? :D Rencananya, liburan besok aku akan membicarakan hal tersebut di rumah. Mendiskusikan apa saja yang bersangkut paut dengannya. Jadi, semester besok bisa langsung pindah.

Nah, karena udah ada rencana seperti itu, jadi aku berusaha semaksimal mungkin membantu segala macam pekerjaan rumah disana, di rumah bulekku ini. Bukan, bukan soal pekerjaan rumah yang bikin aku ingin pindah, jujur aku malah menikmatinya. Lagian kalo urusan kayak cuci-mencuci aku hanya mengurusi milikku pribadi, mereka lebih memilih menggunakan jasa laundry, lebih praktis katanya, hehehe. Yang bikin pengen pindah ya karena itu tadi, jauuuuh sama kampus, pinggiran Jogja sih..dan memang ada perbedaan beberapa prinsip juga, masih wajar.

Lotek CS Cilok

Well, as I told you in this posting that I like to eat cooked vegetable and other kind of food which is poured by peanut sauce. And the most favorite one is “Lotek”. Now I want to share to you how to make it, maybe you wanna try to make it someday? :D here we go:

LOTEK, All you need are:

Main ingredient:

- Spinach
- Bean sprouts
- Cucumber and tomato
- Fried tofu/tempe/bakwan
- Cabbage
- Mustard plant (sawi)
- Ketupat/lontong
- You may add noodle if you want

Peanut sauce:

- Fried peanut
- Garlic
- Kencur
- Lil’ bit terasi
- Sugar palm/Javanese sugar
- Chili
- Jeruk purut’s leaf #maksa :D
- Salt
- Water of tamarind (air asam jawa)

The steps:

1. Boil all of the vegetables in the main ingredients except the cucumber and tomato, just in the moment of time.
2. Remove, drain, and chop it little by little.
3. Chop the fried tofu/tempe/bakwan, and then mix it with all of the ingredients above.
4. Make the peanut sauce by pounding the entire component of peanut sauce.
5. Pour and pound the peanut sauce with the main food.
6. Monggo disekeca’ake… ^^

Night and Day

Night and day
You come around,
Tease my time
By your sound…

With your charm
I feel your arm,
And with your smile
I live in high…

Night and day,

My heart’s beating
Still keep in asking,
to my self,
to my Lord..,
and to you,
in my dream..

Night and day,
So long, so tired
Being a junk of coward…
Feel so afraid,
Being someone to be loved..