Rasanya beraaaatt banget mau posting baru lagi setelah sekian lama vakum. Tapi apa boleh dikata, kejadian atau lebih tepatnya pemandangan yang saya lihat kemarin sore bener-bener menggoda saya untuk ditulis disini. Jadi singkat saja ya, hehehe..
Yogyakarta dan sekitarnya memang akhir-akhir ini selalu diguyur hujan lebat ketika sore datang. Tidak terkecuali sore kemarin, hari kamis tanggal 6 Maret 2012. Saya pulang dari kampus sekitar jam 2 siang, mampir dulu ke sekolah adik-adik sepupu saya. Kegiatan rutin, menjemput mereka dari sekolahnya. Si nomer dua udah keluar dari kelasnya, tapi si nomer empat belum, jadilah kita menunggunya sebentar sampai bel pulang berbunyi.
Ketika menunggu itu lah hujan mulai turun, makin lama makin deras. Wajarnya manusia dewasa, mereka akan segera mencari tempat berteduh agar tidak kebasahan. Tapi, wajarnya anak-anak, kalau hujan turun itu artinya satu : mandi hujan! yey! :D Benar saja, anak-anak yang masih sangat kecil, mungkin kelas satu atau dua SD terlihat berhamburan ke lapangan sekolah. Mereka saling mengejar satu sama lain, menendang-nendang kubangan air sehingga mengenai teman-temannya. Dan kemudian mereka akan tertawa terbahak-bahak ketika cipratannya itu tepat mengenai si temannya itu.
Yang saya tangkap, mereka sangat polos. Mereka sangat bahagia, dan ekspresi yang mereka buat juga sangat natural. Rasanya bebaaaaasss sekali,mungkin. Mereka cuek saja, tidak ada beban pikiran seperti : siapa yang akan mencuci baju belepotan lumpur/air kotor itu, akan jatuh sakit kah mereka, atau seragam apa yang akan dipakia besok. Alih-alih khawatir, mereka justru asyik guling-guling di lapangan. Hahahaha, dasar bocah.
Saya jadi ingat, waktu kecil juga saya sukaaaa banget main ujan-ujanan. Sampai pernah suatu hari saya pulang sekolah basah kuyup. Umi langsung panik nyuruh mandi pake air hangat, dan nggak lupa keramas. Well, ternyata beberapa saat kemudian bukannya dimanja-manja setelah menempuh medan berat menuju ke rumah, yang ada saya malah dimarahin habis-habisan. Ada apa gerangan? ternyata umi saya menemukan payung yang masih terlipat rapi di tas saya. Hahahaha..saya memang bawa payung, tapi saya tergoda untuk ikut main ujan-ujanan bersama teman-teman yang lain.. :D
Orang tua memang begitu, banyak hal yang dikhawatirkan akan terjadi pada anaknya. Itu tidak buruk, sangat wajar malah. Mereka hanya tidak mau anaknya ditimpa hal buruk seperti masuk angin, flu, atau yang lebih ekstrim tersambar petir waktu anak-anaknya hujan-hujanan. Tapi di sisi lain, tidak sreg rasanya "menyumbat" kebahagiaan anak yang begitu lepas. Ah, dilema.... #gubrak!
Next, setelah saya berhasil membawa pulang dua makhluk itu menerjang topan dan badai (lebay) di jalanan. Saya segera bersiap-siap menuju pondok si nomer satu. Hari itu jadwalnya saya nge-les dia. Males banget awalnya, ujan-ujan gitu kan enaknya tidur pake selimut tebal, eh ini malah pergi ke desa yang di pelosok sana.
Ternyata....seperti kata abiku, Tuhan bisa saja dengan mudahnya membahagiakan kita dengan hal-hal yang rasanya sulit untuk membahagiakan. (ribet ya? begitulah,..). Singkat cerita saya pulang dari nge-les si nomer satu itu, kembali ke rumah melewati jalan yang diapit hamparan sawah sepanjang jalan. Ada yang aneh, sudah hampir maghrib dan setelah hujan pula, tapi kok rasanya hangat yaa...lumayan terang juga..rada-rada silau sih sebenarnya. Dan ketika menengok ke sebelah kiri, woooooow!! ada pelangi!! baguuuusss banget, warnanya cerah, merah kuning hijau, ada dua lapis dengan lengkungan sempurna yang besaaaaarrrr sekali. Terlihat jelas melengkung di atas hamparan padi yang menguning. Subhanallah.... :')
Saya terharu, beneran deh. Soalnya udah lamaaaa banget nggak liat pelangi kayak gitu. Walaupun hujan masih turun rintik-rintik, saya sengaja memperlambat laju motor. Ingin berlama-lama menikmati pemandangan itu. Senyum saya rasanya kemaren itu lebaaaarrr dan laammaaa banget. Soalnya setelah pelangi itu nggak keliatan lagi, pipi saya pegel.
Selalu takjub sama ciptaan-Nya yang satu itu. Sungguh, Dia Maha Besar bisa menciptakan hal amazing kayak gitu. Pelangi selalu indah di mata saya. Pelangi muncul setelah hujan. Filosofi yang menenangkan hati ketika masalah menghampiri. Menghadirkan harapan bahwa akan ada kemudahan setelahnya. Inna ma'al 'usri yusraa, janji-Nya.
Pelangi juga sempat jadi nama akun facebook saya, Pelangi di Malam Hari. Entah aslinya ada atau tidak, tapi saya belum pernah benar-benar melihatnya. Kalau benar ada, pasti sangat indah.
By the way, kayaknya di awal saya bilang akan menulis singkat, tapi kok...tapi kok....jadi panjang begini yaa....hahahaha.Ya sudahlah. :))